Pengertian Protein
Protein Protein ialah suatu polipeptida
yang mempunyai bobot molekul yang sangat bervariasi, dari 5.000 hingga lebih
dari satu juta. Protein terbentuk dari
ikatan antarmolekul asam amino (disebut ikatan peptida). Dua molekul asam amino
dapat berikatan (berkondensasi) dengan melepas molekul air sebagai berikut. Contoh
ikatan peptida antar asam amino membentuk protein seperti terlihat pada gambar
5.8.
1. Struktur Protein Ada empat tingkat struktur dasar
protein, yaitu: a. Struktur primer, yang menunjukkan jumlah, jenis, dan urutan
asam amino dalam molekul protein. Struktur primer juga menunjukkan ikatan
peptida yang urutannya diketahui. b. Struktur sekunder. c. Struktur tersier,
yang menunjukkan kecenderungan polipeptida membentuk lipatan atau gulungan, dan
dengan demikian membentuk struktur yang lebih kompleks. Struktur ini
dimantapkan oleh adanya ikatan antara gugus R pada molekul asam amino yang
membentuk protein. d. Struktur kuartener, yang menunjukkan derajat persekutuan
unit- unit protein.
2. Penggolongan Protein
Ditinjau dari stukturnya, protein dibagi
menjadi dua golongan besar, yaitu golongan protein sederhana dan protein
gabungan. Protein sederhana dapat dibagi dalam dua bagian menurut bentuk
molekulnya, yaitu protein fiber dan protein globular. ⎯
Monopeptida Monopeptida


Valin Asam aspartic Fenilalanin Lisin
Gambar 5.8 Struktur rantai peptida pada protein (Sumber:
Chemistry and Chemical Reactivity, Kotz and Purcell 1978, CBS College
Publishing New York)
3. Sifat – sifat Protein
a. Ionisasi
b. Denaturasi
c. Viskositas
d. Kristalisassi
e. Sistem koloid
4. Reaksi – reaksi Pengenalan Protein
a. Uji Biuret Uji ini digunakan untuk mengetahui adanya
protein. Zat yang akan diselidiki mula-mula ditetesi larutan NaOH, kemudian
larutan CuSO4 yang encer. Jika terbentuk warna ungu, berarti zat itu mengandung
protein. Uji biuret positif bagi semua zat yang mengandung ikatan peptida.
b. Uji Xantoproteat
Uji ini digunakan terhadap protein yang mengandung gugus fenil (cincin
benzena). Jika protein yang mengandung cincin benzena dipanaskan dengan asam
nitrat pekat, maka terbentuk warna kuning yang kemudian menjadi jingga bila
dibuat alkalis (basa) dengan larutan NaOH.
c. Uji Belerang Untuk mengetahui ada tidaknya unsur belerang
dalam suatu protein, mula-mula larutan protein dengan larutan NaOH pekat (+ 6
M) dipanaskan, kemudian diberi beberapa tetes larutan timbal asetat. Jika terbentuk
endapan hitam (PbS), maka itu menunjukkan adanya belerang.
No comments:
Post a Comment