Okk
guys,,,kenalin gua bang pintar pengen bagi-bagi ilmu buat kalian...bingung cara
membuat makalah yang bener ..nah ini bang pintar kasih ke kalian ilmunya
...sebuah makalah yang berjudul protein
PROTEIN
DI
SUSUN OLEH:
BangPintar
DAFTAR
ISI
KATA
PENGANTAR………………………………………………………………………
DAFTAR
ISI………………………………………………………………………………………
BAB I pendahuluan………………………………………………………………………
A. Latar
belakang……………………………………………………………………
B. Rumusan
masalah…………………………………………………………………
C. Tujuan………………………………………………………………………………
D. Manfaat……………………………………………………………………………
BAB II pembahasan……………………………………………………………………
A. Protein…………………………………………
B. Asam
amino………………………………………………….
C. Peptide
………………………………………………
D. Struktur
protein……………………………………………………………
E. Penggolongan
protein………………………………………………….
F. Uji
pengenalan protein……………………………………………………….
G. Peran
protein…………………………………………………………………….
H. Manfaat
protein………………………………………………………………
BAB III penutup………………………………………………………………………
A. Kesimpulan……………………………………………………………………
B. Saran
……………………………………………………………………………
Daftar
pustaka……………………………………………………………………
KATA PENGANTAR
Segala puji hanya layak untuk Allah S.W.T Tuhan seru
sekalian alam atas segala berkat, rahmat, taufik, serta hidayah-Nya yang tiada
terkira besarnya, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah dengan judul
”PROTEIN”. Dalam penyusunannya, penulis memperoleh banyak bantuan dari berbagai
pihak, karena itu penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya
kepada: Kedua orang tua dan segenap keluarga besar penulis yang telah
memberikan dukungan yang begitu besar. Semua ini bisa memberikan sedikit
kebahagiaan dan menuntun pada langkah yang lebih baik lagi.
Meskipun penulis berharap isi dari makalah ini bebas dari
kekurangan dan kesalahan, namun selalu ada yang kurang. Oleh karena itu,
penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun agar makalah ini dapat
lebih baik lagi. Akhir kata penulis berharap agar makalah ini bermanfaat bagi
semua pembaca.
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Protein merupakan pembahasan yang penting dalam ilmu sains
maka dari itu dengan membuat makalah ini penulis berharap pembaca dapat
mengetahui apa sebenarnya yang di maksud dengan protein,manfaat dan
sturukturnya.
B. Rumusan Masalah
“Apa pengertian protein? bagaimana strukturnya? dan apa
manfaatnya?”
C. Tujuan
Mengetahui tentang protein, struktur protein, dan manfaat
protein bagi tubuh.
D. Manfaat
Makalah diharapkan memberi manfaat bagi pembaca dapat
mengetahui tentang protein, struktur protein, dan manfaat protein.
BAB
II
PEMBAHASAN
A.Protein
Protein merupakan senyawa terpenting penyusun sel hidup yang
terdapat dalam semua jaringan hidup, baik tumbuhan, hewan, maupun tubuh kita.
Protein sangat penting bagi makhluk hidup, antara lain sebagai sumber energi,
menyintesis atau memperbaiki jaringan yang rusak, alat transport, melindungi
kita dari berbagai penyakit, dan sebagai enzim yang mengkatalis berbagai reaksi
metabolisme.
Protein adalah makromolekul yang tersusun dari rantai-rantai
panjang asam alfa amino dengan massa molekul relatif berkisar dari 6000 hingga
beberapa juta. Oleh karena itu, pembahasan akan dimulai dengan komponen
penyusun protein, lalu dilanjutkan struktur dan penggolongan protein, serta uji
pengenalan protein.
B.Asam Amino
Asam amino merupakan turunan (derivat) asam alkanoat, dimana
satu atom H-nya disubsitusi oleh gugus amino. Oleh karena itu, setidaknya asam
amino mengandung satu gugus karboksil (-COOH) dan satu gugus amino (-NH2). Asam
amino dalam protein disebut juga asam alfa amino, karena gugus amino terikat pada
atom C alfa (yaitu atom karbon yang terikat langsung pada gugus karboksil).
Struktur
dasar dari asam amino
|
Jika
gugus –R diganti atom H, diperoleh glisin.
|
Jika
gugus –R diganti metil, diperoleh alanin.
|
|
|
|
Protein merupakan polimer dari sekitar 20 asam amino yang
dibedakan menjadi asam amino esensial dan asam amino nonesensial. Asam amino
esensial adalah asam amino yang tidak dapat disintesis tubuh (harus disuplai
dari luar), sedangkan asam amino nonesensial adalah asam amino yang dapat
disintesis dalam tubuh.Gugus –R pada setiap asam amino berperan dalam
menentukan struktur, kelarutan, dan fungsi biologis protein.Ada dua jenis gugus
–R, yaitu:
-
Gugus nonpolar yang merupakan hidrokarbon dan
bersifat hidrofobik (menolak air atau tidak larut dalam air).
-
Gugus polar yang mengandung gugus seperti -NH2,
-OH, -COOH, yang bersifat hidrofilik (larut dalam air).
Semua asam amino bersifat optis aktif, karena minimal
memiliki 1 atom C asimetris yaitu atom C-α, kecuali glisin.
Telah kita ketahui bahwa gugus karboksil (-COOH) bersifat
asam (dapat melepas H+), sedangkan gugus amino (-NH2) bersifat basa (dapat
menyerap H+). Oleh karena itu, molekul asam amino dapat mengalami reaksi
asambasa intramolekul membentuk suatu ion dipolar yang disebut ion zwitter.
Asam amino bersifat amfoter, bereaksi baik dengan asam
maupun basa karena memiliki gugus asam dan gugus basa. ]ika direaksikan dengan
asam, maka asam amino akan menjadi suatu kation.
Dalam
larutan, muatan asam amino ini bergantung pada pH larutan. Ada tiga kemungkinan
yang dapat terjadi. Berikut penjelasannya :
H3N+
|
-o-
|
COOH
|
Pada kondisi
lebih asam/ asam amino bermuatan positif
|
H3N+
|
-o-
|
COO-
|
Pada titik
isolistrik (TIL), asam amino netral
|
H2N
|
-o-
|
COO-
|
Pada kondisi
larutan lebih basa, asam amino bermuatan
negatif
|
Penggolongan asam amino dapat dibedakan menjadi 2 , yaitu :
1. ASAM AMINO ESENSIAL
Asam amino esensial adalah
asam amino yang tidak dapat dibuat oleh tubuh manusia. Asam amino esensial berjumlah sepuluh, yaitu valin,
leusin, isoleusin, treonin, lisin, metionin, fenilalanin, triptofan, histidin,
dan arginin
2. ASAM AMINO NON-ESENSIAL
Asam amino non-esensial adalah
asam amino yang dapat disintesis dalam tubuh manusia. Beberapa asam amino nonesensial, antara lain glisin,
alanin, serin, asam glutamat, tirosin, sistein, dan prolin.
Ditinjau dari strukturnya, asam amino
dibagi dalam tujuh kelompok, yaitu asam amino dengan rantai samping yang:
1. merupakan
rantai karbon yang alifatik
2. mengandung
gugus hidroksil
3. mengandung
atom belerang
4. mengandung gugus asam atau amidanya
5. mengandung
gugus basa
6. mengandung
cincin aromatik
7. membentuk
ikatan dengan atom N pada gugus amino
C.PEPTIDA
1. Tata nama
Nama peptida diberikan berdasarkan atas
jenis asam amino yang membentuknya. Asam amino yang gugus karboksilnya bereaksi
dengan gugus –NH2 diberi akhiran –il pada namanya, sedangkan urutan penamaan didasarkan
pada urutan asam amino, dimulai dari asam amino ujung yang masih mempunyai
gugus –NH2.
2. Sifat peptida
Sifat peptida ditentukan oleh gugus
–NH2, gugus –COOH, dan gugus R. Sifat asam dan basa ditentukan oleh gugus –COOH
dan –NH2, namun pada peptida rantai panjang, gugus –COOH dan –NH2 tidak lagi
berpengaruh. Suatu peptida juga mempunyai titik isoelektrik seperti pada asam
amino.
3.
Analisis dan sintesis peptida.
Untuk memperoleh informasi tentang
peptida tidak cukup denganmengetahui jenis dan banyaknya molekul asam amino
yang membentuk peptida, tetapi diperlukan keterangan tentang urutan asam- asam
amino dalam molekul peptida. Salah satu cara untuk menentukan urutan asam amino
ialah degradasi Edman yang terdiri atas dua tahap reaksi, yaitu reaksi
pertama ialah reaksi antara peptida dengan fenilisotiosianat dan reaksi kedua
ialah pemisahan asam amino ujung yang telah bereaksi dengan fenilisotiosianat.
Cara lain adalah sintesis fasa padat
D. Struktur
Protein
Struktur yang dimiliki protein jauh lebih kompleks
dibandingkan dengan struktur karbohidrat. Struktur ini memegang peranan penting
dalam menentukan aktivitas biologisnya. Struktur protein dapat dibedakan
menjadi empat tingkatan yaitu struktur primer, sekunder, tersier dan
kuarterner.
Struktur primer adalah urut-urutan asam amino dalam rantai
polipeptida yang menyusun protein. Protein pertama yang berhasil ditentukan
struktur primernya adalah insulin, yaitu hormon yang berfungsi mengatur kadar
gula darah. Struktur primer dari insulin sapi.
Struktur sekunder berkaitan dengan bentuk dari suatu rantai
polipeptida. Oleh karena adanya ikatan hidrogen antara atom hidrogen dari gugus
amino dengan atom oksigen dari gugus karboksil dalam satu rantai, suatu rantai
polipeptida menggulung seperti spiral (alfa heliks) atau seperti lembaran
kertas continues form (beta-pleated sheet), atau bentuk triple helix.
Struktur tersier protein merupakan bentuk tiga dimensi dari
suatu protein. Bagaikan seutas mie yang diletakkan di dalam cawan, suatu rantai
polipeptida dapat melipat atau menggulung sehingga mempunyai bentuk tiga
dimensi tertentu.
Setiap protein mempunyai bentuk tiga dimensi tertentu. Jadi,
semua molekul hemoglobin, sebagai contoh, mempunyai bentuk tiga dimensi yang
sama. Bentuk tiga dimensi protein sangat berperan dalam menentukan fungsi
biologis protein tersebut. Sering kali suatu molekul organik bukan protein
terikat pada rantai polipeptida dalam struktur tersiernya, suatu polipeptida
yang terdiri dari 153 residu asam amino terikat pada satu unit heme.
Sebagian protein hanya mengandung rantai tunggal
polipeptida, tetapi yang lain, yang disebut protein oligomer, terdiri dari dua
atau lebih rantai. Sebagai contoh, hemoglobin mempunyai empat rantai.
Masing-masing rantai merupakan satu subunit protein. Susunan subunit-subunit
dalam protein oligomer disebut struktur kuarterner.
Dua molekul
asam amino dapat berpolimerisasi kondensasi dengan melepas molekul H2O sebagai
berikut.
Ikatan
yang mengikat dua molekul asam amino itu disebut ikatan peptida, dan senyawa
yang terbentuk disebut dipeptida.
Contoh :
Contoh :
Jika
suatu larutan protein, misalnya putih telur dipanaskan secara perlahanlahan
sampai kira-kira 60-70ºC, lambat laun larutan menjadi keruh dan akhirnya
mengalami koagulasi. Larutan tidak dapat larut lagi meskipun didinginkan.
Perubahan seperti ini disebut denaturasi protein. Denaturasi protein adalah
perubahan struktur protein yang diakibatkan adanya pemanasan perlahanlahary
perubahan pH yang ekstrim atau pengguncangan yang intensif.
D. Penggolongan Protein
Protein
dapat dibedakan berdasarkan komposisi kimia, bentuk maupun fungsi biologisnya.
a. Penggolongan Protein Berdasarkan Komposisi Kimianya
Berdasarkan komposisi kimianya proteindi bedakan menjadi dua, yaitu protein sederhana, dan protein konjugasi. Protein sederhana hanya terdiri atas asam amino tanpa gugus kimia lain, sedangkan protein konjugasi terdiri atas rantai polipeptida yang terikat pada gugus kimia lain. Bagian yang bukan asam amino dari protein konjugasi disebut gugus prostetik. Protein konjugasi digolongkan berdasarkan jenis gugus prostetiknya, di antaranya diberikan pada Tabel.
b. Penggolongan Protein Berdasarkan Bentuknya
Berdasarkan bentuknya, protein digolongkan menjadi dua, yaitu protein serabut dan protein globular.
1. Protein serabut, mempunyai ciri-ciri:
· serabut panjang dan tidak berlipat menjadi globulal,
· tidak larut dalam air,
· mempunyai fungsi struktural ataupelindung, dan
· mempunyai sedikit struktur tersier atau tidak sama sekali.
Contoh : kolagen, fibroin, keratin, miosin, aktin, serta fibrin.
2. Protein globular, mempunyai ciri-ciri:
· merupakan protein yang sangat besar,
· memiliki struktur tersier dan terkadang struktur kuartener yang kompleks, yang tergabung dan terlipat membentuk suatu globular atau bulatan, dan
· umumnya larut dalam air dan mudah berdifusi.
Contoh : enzim, antibodi (imunoglobulin), protein transpor (hemoglobin), protein penyimpanan (kasein dan albumin).
c. Penggolongan Protein Berdasarkan Fungsi Biologinya
Berdasarkan fungsi biologinya, protein dapat digolongkan menjadi tujuh golongan:
1. Protein struktur, berperan sebagai penyangga, untuk memberikan struktur biologi kekuatan / perlindungan.
Contoh : kolagen, keratin, dan fibroin.
2. Protein nutrien dan penyimpan,berfungsi sebagai cadangan makanan.
Contoh : ovalbumin pada telur, dan kasein pada susu.
3. Protein pengatur, berfungsi mengatur aktivitas seluler atau fisiologi.
Contoh : hormon
4. Protein transpor, yang mengikat dan memindahkan molekul atau ion spesifik. Contoh : hemoglobin
5. Protein kontraktil, yang memberikan kemampuan pada organisme ntuk mengubah bentuk atau bergerak.
Contoh : aktin dan miosin.
6. Enzim, berfungsi sebagai biokatalis.
Contoh : tripsin dan ribonuklease.
7. Antibodi, berfungsi melindungi organisme terhadap serangan penyakit.
Contoh : imunoglobin, fibrinogen, dan trombin.
E. Uji Pengenalan Protein
1. Uji Biuret
a. Penggolongan Protein Berdasarkan Komposisi Kimianya
Berdasarkan komposisi kimianya proteindi bedakan menjadi dua, yaitu protein sederhana, dan protein konjugasi. Protein sederhana hanya terdiri atas asam amino tanpa gugus kimia lain, sedangkan protein konjugasi terdiri atas rantai polipeptida yang terikat pada gugus kimia lain. Bagian yang bukan asam amino dari protein konjugasi disebut gugus prostetik. Protein konjugasi digolongkan berdasarkan jenis gugus prostetiknya, di antaranya diberikan pada Tabel.
b. Penggolongan Protein Berdasarkan Bentuknya
Berdasarkan bentuknya, protein digolongkan menjadi dua, yaitu protein serabut dan protein globular.
1. Protein serabut, mempunyai ciri-ciri:
· serabut panjang dan tidak berlipat menjadi globulal,
· tidak larut dalam air,
· mempunyai fungsi struktural ataupelindung, dan
· mempunyai sedikit struktur tersier atau tidak sama sekali.
Contoh : kolagen, fibroin, keratin, miosin, aktin, serta fibrin.
2. Protein globular, mempunyai ciri-ciri:
· merupakan protein yang sangat besar,
· memiliki struktur tersier dan terkadang struktur kuartener yang kompleks, yang tergabung dan terlipat membentuk suatu globular atau bulatan, dan
· umumnya larut dalam air dan mudah berdifusi.
Contoh : enzim, antibodi (imunoglobulin), protein transpor (hemoglobin), protein penyimpanan (kasein dan albumin).
c. Penggolongan Protein Berdasarkan Fungsi Biologinya
Berdasarkan fungsi biologinya, protein dapat digolongkan menjadi tujuh golongan:
1. Protein struktur, berperan sebagai penyangga, untuk memberikan struktur biologi kekuatan / perlindungan.
Contoh : kolagen, keratin, dan fibroin.
2. Protein nutrien dan penyimpan,berfungsi sebagai cadangan makanan.
Contoh : ovalbumin pada telur, dan kasein pada susu.
3. Protein pengatur, berfungsi mengatur aktivitas seluler atau fisiologi.
Contoh : hormon
4. Protein transpor, yang mengikat dan memindahkan molekul atau ion spesifik. Contoh : hemoglobin
5. Protein kontraktil, yang memberikan kemampuan pada organisme ntuk mengubah bentuk atau bergerak.
Contoh : aktin dan miosin.
6. Enzim, berfungsi sebagai biokatalis.
Contoh : tripsin dan ribonuklease.
7. Antibodi, berfungsi melindungi organisme terhadap serangan penyakit.
Contoh : imunoglobin, fibrinogen, dan trombin.
E. Uji Pengenalan Protein
1. Uji Biuret
Uji Biuret positif bagi semua zat yang mengandung ikatan
peptida. Zat yang akan diselidiki mula-mula ditetesi larutan NaOH, kemudian
larutan CuSO4 encer. Jika terbentuk warna ungu, berarti zat itu mengandung
ikatan peptida.
2. Uji Xantoproteat
Uji
Xantoproteat adalah uji terhadap protein yang mengandung gugus fenil (inti
benzena). Jika protein mengandung cincin benzena, maka jika dipanaskan dengan
asam nitrat pekat akan terbentuk warna kuning yang kemudian menjadi jingga jika
ditetesi larutan NaOH.
3. Uji Belerang
Adanya
unsur belerang dalam protein dapat ditunjukkan sebagai berikut. Mula-mula
larutan protein dengan larutan NaOH 6 M dipanaskan, lalu ditambahkan beberapa
tetes larutan timbel asetat. Jika terbentuk endapan hitam (PbS), berarti
menunjukkan adanya belerang dalam protein.
F. FUNGSI PROTEIN
a.
sebagai biokatalisator
b.
sebagai pengikat dan pengangkut
c.
sebagai penyimpanan makanan
d.
sebagai peyangga struktur biologis
e.
sebagai pengatur aktivitas fisiologis
f.
sebagai pelindung organisme dari serangan penyakit
G. Manfaat Protein Bagi Tubuh
Manfaat protein untuk tubuh sangat besar. Kandungan protein
dalam tubuh manusia mencapai 1/6 dari berat tubuh manusia. Protein sangat
penting untuk perkembangan setiap sel dalam tubuh dan juga untuk menjaga
kekebalan tubuh.
·
Sebagai salah satu gizi yang sangat dibutuhkan oleh manusia,
protein sangat penting di masa pertumbuhan. Asupan protein yang cukup juga
dapat membantu dalam proses penyembuhan luka, regenerasi sel hingga mengatur
kerja hormon dan enzim dalam tubuh
·
Sebagai pembentuk antibody terhadap racun yang mask dalam
dalam tubuh,penyusun enzim yang mengkatalisis proses metabolisme.
·
Protein juga memiliki fungsi utama untuk membentuk jaringan
pada tubuh dengan kandungan asam aminonya. Kekurangan protein pada anak-anak
dapat menyebabkan terganggunya pertumbuhan. Selain itu, kekurangan protein juga
dapat menyebabkan terjadinya penyakit seperti misalnya kwashiorkor dan
marasmus.
·
Kwashiorkor biasanya diderita oleh bayi dan anak pada usia
enam bulan sampai tiga tahun. Ciri anak yang terkena penyakit ini diantaranya
mengalami pembengkakan pada kaki dan tangan, memiliki wajah yang sembab dan
otot yang kendur, muka seperti bulan, serta rambut yang kemerahan dan rapuh. Jika
penderita kwashiorkor yang tidak kelihatan kurus, maka pada penderita penyakit
marasmus, biasanya terlihat sangat kurus dan tampak lebih tua dari pada usia
sebenarnya. Penyakit ini terjadi pada anak yang menderita kekurangan kalori dan
protein.
Untuk itulah penting bagi Anda dan keluarga untuk tetap
memperhatikan asupan gizi setiap harinya. Protein dapat Anda peroleh pada
makanan yang mungkin sehari-harinya Anda temukan atau bahkan Anda konsumsi.
Beberapa sumber protein diantaranya adalah :
·
susu,
·
daging,
·
ikan,
·
telur,
·
jagung,
·
kentang,
·
tumbuhan yang berbiji.
Protein juga terbagi
menjadi dua, yakni protein nabati dan hewani. Keduanya sama pentingnya bagi
tubuh.
·
Protein hewani adalah protein yang berasal dari hewan. Bahan
makanan yang mengandung protein ini diantaranya adalah daging, telur, dan susu
hewan.
·
Sedangkan protein nabati adalah protein yang berasal dari
tumbuhan, seperti buah-buahan dan kacang.
Meski protein sangat diperlukan bagi
tubuh, namun asupan nutrisi lainnya pun harus tetap Anda diperhatikan. Pastikan
asupan protein Anda sehari-hari tercukupi untuk mendapatkan manfaat protein
yang maksimal.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Protein merupakan senyawa terpenting penyusun sel hidup yang
terdapat dalam semua jaringan hidup, baik tumbuhan, hewan, maupun tubuh kita.
Protein adalah makromolekul yang tersusun dari rantai-rantai panjang asam alfa
amino dengan massa molekul relatif berkisar dari 6000 hingga beberapa juta. Struktur
yang dimiliki protein jauh lebih kompleks dibandingkan dengan struktur
karbohidrat,protein primer,sekunder dan tersier.protein mempunyai banyak
manfaat bagi tubuh. Sebagai salah satu gizi yang sangat dibutuhkan oleh
manusia.
B. Saran
Sebagai salah satu gizi yang sangat dibutuhkan oleh manusia,
protein sangat penting di masa pertumbuhan. Asupan protein yang cukup juga
dapat membantu dalam proses penyembuhan luka, regenerasi sel hingga mengatur
kerja hormon dan enzim dalam tubuh. Meski protein sangat diperlukan bagi
tubuh, namun asupan nutrisi lainnya pun harus tetap Anda diperhatikan. Pastikan
asupan protein Anda sehari-hari tercukupi untuk mendapatkan manfaat protein
yang maksimal.
DAFTAR PUSTAKA
ü Mulyani. 2010.
Karbohidrat, Lemak, Protein. Pada Link: http://mulyani-mulmul.blogspot.com/2010/10/makalah-kimia-karbohidrat-lemak-protein.html
ü
Retnowati, Priscilla. 2009. Seribu Pena Kimia Untuk SMA/MA Kelas
XII. Jakarta. Penerbit Erlangga.
ü
Munthe, Fernando. 2013. Lemak dan Protein. Pada link: http://munthefernando9.blogspot.com/2013/03/makalah-kimia-lemak-dan-protein_8.html
ü
Melindacare. 2012. Manfaat Protein Untuk Tubuh. Pada link: http://www.melindahospital.com/modul/user/detail_artikel.php?id=1746_Manfaat-Protein-Untuk-Tubuh-
ü Purba, Michael. 2006.
Kimia Untuk SMA Kelas XII. Jakarta. Penerbit Erlangga.
PERTANYAAN
- Sebutkan enzim yang tidak termasuk dalam protein?(Kel.5)
- Apa yang dimaksud dengan koagolasi dan Browning?(kel.2)
- Bagaimana cara mengidentifikasi protein?(kel.3)
- Bagaimana cara kuantitatif dan kualitatif?(kel.1)
- Sebutkan contoh-contoh dari koagolasi?(kel.2)
JAWABAN
1.
Enzim bersifat spesifik enzim yang termasuk protein yaitu enzim
pepsin dan lipase . selain dari itu tidak temasuk protein. Co: amylase,maltose
dll.
2.
Koagulasi adalah proses penggumpalan partikel koloid karena
penambahan bahan kimia sehingga partikel- partikel tsb bersifat netral
membentuk endapan karena adanya gaya gravitasi.sedangkan browning adalah
reakssi pengcoklatan yang terdiri dari reaksi pencoklatan enzimatis dan
non-enzimatis. Reaksi enzimatis terdiri dari sayur-sayuran yang memiliki
senyawa fenolik sedangkan reaksi nonenzimatis yaitu karameliasasi reaksi
mailard dan pencoklatan akibat vitamin C .
3. 1. Uji Biuret
Uji Biuret positif bagi semua zat
yang mengandung ikatan peptida. Zat yang akan diselidiki mula-mula ditetesi
larutan NaOH, kemudian larutan CuSO4 encer. Jika terbentuk warna ungu, berarti
zat itu mengandung ikatan peptida.
2. Uji Xantoproteat
Uji Xantoproteat adalah uji terhadap
protein yang mengandung gugus fenil (inti benzena). Jika protein mengandung
cincin benzena, maka jika dipanaskan dengan asam nitrat pekat akan terbentuk
warna kuning yang kemudian menjadi jingga jika ditetesi larutan NaOH.
3. Uji Belerang
Adanya unsur belerang dalam protein
dapat ditunjukkan sebagai berikut. Mula-mula larutan protein dengan larutan
NaOH 6 M dipanaskan, lalu ditambahkan beberapa tetes larutan timbel asetat.
Jika terbentuk endapan hitam (PbS), berarti menunjukkan adanya belerang dalam
protein.
4.
Cara kuantitatif adalah di lihat dengan nilai sedangkan kualitatif
di lakukan dengan percobaan. Co:percobaan tikus
5.
Contoh koagulasi pembentukan delta di muara sungai,pada pengolahan
karet dapat di pisahkan dari latexnya, dll
No comments:
Post a Comment