Saturday, June 25, 2016

Laporan cara membuat bel sederhana



Laporan cara membuat bel sederhana


KATA PENGANTAR

Segala puji hanya layak untuk Allah S.W.T Tuhan seru sekalian alam atas segala berkat, rahmat, taufik, serta hidayah-Nya yang tiada terkira besarnya, sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan dengan judul ”Membuat Bel Sederhana”. Dalam penyusunannya, penulis memperoleh banyak bantuan dari berbagai pihak, karena itu penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada: Bapak Abdul Gani, S.T sebagai guru pembimbing,Kedua orang tua dan segenap keluarga besar penulis yang telah memberikan dukungan yang begitu besar. Semua ini bisa memberikan sedikit kebahagiaan dan menuntun pada langkah yang lebih baik lagi.

Meskipun penulis berharap isi dari laporan  ini bebas dari kekurangan dan kesalahan, namun selalu ada yang kurang. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun agar makalah ini dapat lebih baik lagi. Akhir kata penulis berharap agar makalah ini bermanfaat bagi semua pembaca.

                                                                   


















PENULIS

BangPintar






BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar belakang
Zaman sekarang dentang lonceng memang jarang terdengar. Fungsi lonceng telah digantikan oleh bel listrik. Bel sederhana dapat menghasilkan bunyi dengan bantuan arus listrik DC. Alat ini memerlukan baterai. Bahan yang digunakan diambil dari lingkungan sekitar. Kreativitas dan imajinasimu dapat dituangkan pada alat ini.

B.     Landasan Teori
Sumber listrik DC (Direct Current), atau sumber arus searah dihasilkan oleh baterai,maupun akumulator. Dinamakan arus searah karena arus listrik mengalir terus menerus dari kutub positif ke kutub negatif. Kutub positif baterai berupa batang granit berbentuk silinder, sedangkan kutub negatif baterai berupa tabung seng yang menyelubungi baterai. Elektrolit baterai berupa bubuk salmiak yang mampu mengalirkan arus listrik. Depolarisator adalah larutan yang berfungsi mencegah terjadinya polarisasi sehingga arus dapat mengalir lebih lama, pada baterai deplorisator berupa batu kawi.
Sumber arus searah yang lainnya adalah akumulator atau yang lebih dikenal dengan aki (accu). Aki digunakan  untuk sumber listrik pada sepeda, motor, mobil, atau barang-barang elektronika lainnya. Bahan pembangkit arus listriknya atau elektrolitnya aki adalah menggunakan asam belerang
cair atau asam sulfat (H2SO4). Bahan-bahan yang berada dalam aki menghasilkan tegangan antara terminal-terminal karena adanya proses kimia dari pelat-pelat dan asam belerang yang terdapat di dalamnya.

Beberapa produk rekayasa bersumber energi listrik dapat menghasilkan : Bunyi, contohnya : bel listrik, menghasilkan gerak, contohnya : mobil mainan, menghasilkan panas, contohnya : setrika, menghasilkan dingin, contohnya : kulkas, menghasilkan angin, contohnya : kipas angin, menghasilkan  magnet, contohnya : magnet buatan. Jenis produk rekayasa penghasil bunyi bersumber arus listrik DC



C.     Alat dan Bahan
1)      Alat
·         Palu untuk membuat rangka bel sederhana
·         Gergaji untuk memotong balok kayu atau sejenisnya
·         Gunting seng untuk memotong kaleng atau sejenisnya
·         Meteran untuk mengukur panjang balok kayu yang digunakan untuk rangka bel sederhana
·         Obeng +.
2)      Bahan
·         Motor Listrik DC sebagai penghasil gerak yang menimbulkan bunyi,
·         Saklar sebagai tombol on/off, tempat baterai, baterai sebagai arus
·         Sumber listrik DC
·         sekrup
·         Kayu yang digunakan untuk rangka bel sederhana,
·         Paku digunakan untuk menyambung / merangkai rangka bel sederhana,
·         Karet untuk mengikat, tutup botol sirup yang terbuat dari seng atau sejenisnya,
·         Kabel untuk menyambung arus listrik dari baterai ke Motor Listrik DC dan Motor Listrik DC ke saklar,
·         Lidi untuk memukul kaleng sebagai bunyi bel sederhana.
·         Kaleng minuman dingin yang terbuat dari seng atau sejenisnya.
D.    Cara kerja
1.      Ukur kayu yang akan digunakan untuk membuat rangka bel dengan meteran. Kayu pertama dengan ukuran : panjang = 19 cm dan lebar 6 cm sebanyak 1 buah. Kayu kedua dengan ukuran : panjang = 4  cm dan lebar 6 cm sebanyak  buah. Kayu ketiga panjang = 9  cm dan lebar 6 cm sebanyak  buah. Kayu keempat dengan ukuran : panjang = 26 cm dan lebar 2,5 cm sebanyak 1 buah.dan papan dengan ukuran : panjang = 26 cm sebagai alas.
2.      Potong kayu yang sudah diukur menggunakan gergaji.
3.      Siapkan palu dan paku untuk menggabungkan kayu yang sudah dipotong, sehingga membentuk rangka bel sederhana.
4.      Siapkan tutup botol syrup yang terbuat dari seng atau sejenisnya, kemudian ratakan pinggiran tutup botol dengan palu. Langkah selanjutnya, lubangi di tengah-tengah tutup botol dengan paku. Ingat lubangnya harus pas dengan ujung Motor Listrik DC.
5.      Gunting tutup botol yang sudah diratakan dengan gunting seng. Setelah itu buat satu lubang lagi di salah satu ujung tutup botol yang sudah digunting sebagai tempat untuk memasang lidi.
6.      Ikat kaleng bekas dengan karet pada ujung kayu ketiga
7.      Ambil Motor Listrik DC kemudian masukkan ujung Motor Listrik DC ke dalam lubang tutup botol yang di tengah, sehingga bentuknya seperti baling-baling. Kemudian ambil lidi dan masukkan ke dalam lubang tutup botol yang lain.
8.      Rekatkan Motor Listrik DC dengan karet di rangka bel sederhana.
9.      Siapkan tempat beterai dan beterai, kemudian pasang beterainya sesuai dengan kutub positif-negatifnya.
10.  Rekatkan tempat baterai tadi pada rangka bel dengan menggunakan lem  dan pastikan tidak mudah lepas.
11.  Sambungkan salah satu kabel dari baterai ke saklar, sedangkan kabel yang satunya lagi ke Motor Listrik DC. Kemudian ambil satu kabel tambahan yang digunakan untuk menghubungkan Motor Listrik DC dengan saklar.
12.  Pembuatan bel sederhana sudah selesai dan Bel sederhana siap untuk di uji dengan cara tekan tombol on/off-nya.



BAB II
PEMBAHASAN

A.    Pembahasan
Bel akan berbunyi jika di hubungkan kan sumber energy yang berupa beterai,bunyi berasal gerakan lidi yang berada di dalam di dalam kaleng yang bergerak memukul-mukul kaleng yang di gerakkan oleh dynamo,makin kerak pukulan lidi maka semakin besar pula bunyi yang di hasilkan.



BAB III
PENUTUP
A.    Kesimpulan
Dari percobaan pada projek yang dilakukan dapat di simpulkan bahwa di butuhkan sejumlan energy untuk mengerakkan dynamo pada bel sederhana tersebut.


B.     Saran
Sebagai orang yang mengerti ilmu pengetahuan,Sebaiknya energy yang ada di gunakan sebaik-baiknya sehingga bermanfaat bagi siapa saja,





Ayat yang berhubungan dengan fisika
Surah Al-Anbiya
أَوَلَمْ يَرَ الَّذِينَ كَفَرُوا أَنَّ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ كَانَتَا رَتْقًا فَفَتَقْنَاهُمَا ۖ وَجَعَلْنَا مِنَ الْمَاءِ كُلَّ شَيْءٍ حَيٍّ ۖ أَفَلَا يُؤْمِنُونَ
Artinya:
Dan apakah orang-orang yang kafir tidak mengetahui bahwasanya langit dan bumi itu keduanya dahulu adalah suatu yang padu, kemudian Kami pisahkan antara keduanya. Dan dari air Kami jadikan segala sesuatu yang hidup. Maka mengapakah mereka tiada juga beriman?
QS:Al-Anbiyaa | Ayat: 30

Surah As-sajdah
يُدَبِّرُ الْأَمْرَ مِنَ السَّمَاءِ إِلَى الْأَرْضِ ثُمَّ يَعْرُجُ إِلَيْهِ فِي يَوْمٍ كَانَ مِقْدَارُهُ أَلْفَ سَنَةٍ مِمَّا تَعُدُّونَ

Artinya:
Dia mengatur urusan dari langit ke bumi, kemudian (urusan) itu naik kepada-Nya dalam satu hari yang kadarnya adalah seribu tahun menurut perhitunganmu
QS:As-Sajdah | Ayat: 5
Surah Al-Mulk
الَّذِي خَلَقَ سَبْعَ سَمَاوَاتٍ طِبَاقًا ۖ مَا تَرَىٰ فِي خَلْقِ الرَّحْمَٰنِ مِنْ تَفَاوُتٍ ۖ فَارْجِعِ الْبَصَرَ هَلْ تَرَىٰ مِنْ فُطُورٍ
Artinya:
Yang telah menciptakan tujuh langit berlapis-lapis. Kamu sekali-kali tidak melihat pada ciptaan Tuhan Yang Maha Pemurah sesuatu yang tidak seimbang. Maka lihatlah berulang-ulang, adakah kamu lihat sesuatu yang tidak seimbang?
QS:Al-Mulk | Ayat: 3


LAPORAN BIOLOGI Uji Glukosa Dan Protein Dalam Urin Dan Darah



LAPORAN BIOLOGI Uji Glukosa Dan Protein Dalam Urin Dan Darah



Tugas individu
LAPORAN BIOLOGI
Uji Glukosa Dan Protein Dalam Urin Dan Darah


















Di susun oleh :
Nama: BangPintar
                           

 SMA NEGERI  TAHUN AJARAN 2014/2015









BAB 1
Pendahuluan
A.Tujuan
1.Untuk mengetahui kandungan glukosa dan protein  dalam urine
2. Mengukur kadar glukosa dan protein dalam darah

B.Landasan Teori
1.Urin
Urine atau air seni atau air kencing merupakan cairan sisa yang diekskresikan oleh ginjal kemudian dikeluarkan dari dalam tubuh melalui proses urinasi. Eksreksi urine diperlukan untuk membuang molekul-molekul sisa dalam darah yang disaring oleh ginjal dan untuk menjaga homeostasis cairan tubuh. Urine disaring di dalam ginjal, dibawa melalui ureter menuju kandung kemih, akhirnya dibuang keluar tubuh melalui uretra. Urine normal biasanya berwarna kuning, berbau khas jika didiamkan berbau ammoniak, pH berkisar 4,8 – 7,5 dan biasanya 6 atau 7. Berat jenis urine 1,002 – 1,035. Volume normal perhari 900 – 1400 ml.
KANDUNGAN DALAM URINE
1. Air sebanyak 95 %
2. Urea, asam urat(2-6 mg) dan ammonia
3. Zat warna empedu (Bilirubin dan Biliverdin)
4. Garam mineral, terutama NaCl (Natrium Chlorida)
5. Zat-zat bersifat racun seperti sisa obat dan hormon.
GLUKOSA
Glukosa terbentuk dari karbohidrat dalam  makanan dan disimpan sebagai glikogen dalam hati dan otot rangka. Kadar glukosa dipengaruhi oleh 3 macam hormon yang dihasilkan oleh kelenjar pankreas. Hormon-hormon itu adalah : insulin, glukagon, dan somatostatin.
Glukosa darah adalah gula yang terdapat dalam darah yang terbentuk dari karbohidrat dalam makanan dan disimpan sebagai glikogen di hati dan otot rangka. Produksi insulin yang berlebih juga dapat menjadi menyebab gula darah rendah.
Berikut rincian dari kadar gula darah normal:
·         Gula darah berpuasa, sebelum makan atau setelah bangun pagi (110-126 mg/dl)
·         Gula darah setelah makan (150-200 mg/dl)
·         Gula darah malam hari (125-144 mg/dl)\
Uji benedict adalah uji kimia untuk mengetahui kandungan gula pereduksi. Gula pereduksi meliputi semua jenis monosakarida dan beberapa disakarida seperti laktosa dan maltosa. Uji benedict menggunakan larutan fehling ataupun benedict yang berfungsi memeriksa kehadiran gula pereduksi dalam suatu cairan..
Reaksi benedict sensitive karena larutan sakar   dalam  jumlah  sedikit menyebabkan  perubahan warna dari seluruh larutan, hingga praktis lebih mudah mengenalnya. Hanya terlihat sedikit endapan pada dasar  tabung. Uji benedict lebih peka karena benedict dapat dipakai untuk menafsir kadar glukosa secara kasar, karena dengan berbagai kadar glukosa memberikan warna yang berlainan.
Nama Benedict merupakan nama seorang ahli kimia asal Amerika, Stanley Rossiter Benedict (17 Maret 1884-21 Desember 1936). Benedict lahir di Cincinnati dan studi di University of Cincinnati. Setahun kemudian dia pergi ke Yale University untuk mendalami Physiology dan metabolisme di Department of Physiological Chemistry..
Untuk mengetahui adanya monosakarida dan disakarida pereduksi dalam makanan, sample makanan dilarutkan dalam air, dan ditambahkan sedikit pereaksi benedict. Dipanaskan dalam waterbath selamaa 4-10 menit. Selama proses ini larutan akan berubah warna menjadi biru (tanpa adanya glukosa), hijau, kuning, orange, merah dan merah bata atau coklat (kandungan glukosa tinggi). Sukrosa (gula pasir) tidak terdeteksi oleh pereaksi Benedict. Sukrosa mengandung dua monosakrida (fruktosa dan glukosa) yang terikat melalui ikatan glikosidic sedemikian rupa sehingga tidak mengandung gugus aldehid bebas dan alpha hidroksi keton. Sukrosa juga tidak bersifat pereduksi. Uji Benedict dapat dilakukan pada urine untuk mengetahui kandungan glukosa. Urine yang mengandung glukosa dapat menjadi tanda adanya penyakit diabetes. Sekali urine diketahui mengandung gula pereduksi, test lebih jauh mesti dilakukan untuk memastikan jenis gula pereduksi apa yang terdapat dalam urine. Hanya glukosa yang mengindikasikan penyakit diabetes.

PROTEIN
Protein adalah sumber asam amino yang mengandung unsur C,H,O dan N . Protein sangat penting sebagai sumber asam amino yang digunakan untuk memnbangun struktur tubuh. Selain itu protein juga bisa digunakan sebagai sumber energi bila terjadi defisiensi energi dari karbohidrat dan/atau lemak. Sifat-sifat protein beraneka ragam, dituangkan dalam berbagai sifatnya saat bereaksi dengan air, beberapa reagen dengan pemanasan serta beberapa perlakuan lainnya.
Erat kaitannya dengan protein yang larut dalam darah maka berdasarkan kelarutannya maka protein  dapat kita klasifikasikan menjadi berbagai macam kelompok yang di antaranya adalah yang pertama terdapat protein albumin yang merupakan protein yang dapat larut dengan air dan terkoagulasi dengan panas. Contoh yang dapat kita temui pada protein jenis ini terdapat pada albumin serum, albumin pada kuning telur dan juga ada laktalbumin yang terdapat dalam susu. Selanjutnya adalah protein globulin ini merupakan jenis protein yang tidak larut dalam air dan terkoagulasi oleh panas namun dapat larut pada larutan garam yang encer serta akan terjadi pengendapan apabila terdapat pada larutan garam dengan kadar yang tinggi. Contoh dari protein ini terdapat pada ovoglobulin pada kuning telur serta legumin pada kacang almond serta pada beberapa kandungan protein lainnya. Selanjutnya ada jenis protein glutelin yang merupakan jenis protein yang tidak larut pada larutan netral namun demikian dapat terlarut pada cairan asam maupun basa yang bersifat encer. Contoh dari protein ini sendiri dapat kita temui pada oriznin yang tepat di beras. Lalu ada protein histon, protein jenis ini memiliki sifat larut dalam air namun tidak dapat terlarut pada larutan amonia encer. Protein ini dapat pula terkoagolasi dengan panas sehingga dengannya dapat larut kembali pada larutan asam yang bersifat encer. Ini dapat diberikan contoh globin pada hemoglobin. Protamine merupakan jenis protein yang terakhir yang bersifat sederhana karena dapat terlarut dalam air dan tidak terkoagulasi dengan panas. Protein ini terdapat pada salmin yang ada pada ikan salmon. Biasanya, hanya sebagian kecil protein plasma disaring di glomerulus yang diserap oleh tubulus ginjal dan diekskresikan ke dalam urin. Normal ekskresi protein biasanya tidak melebihi 150 mg/24 jam atau 10 mg/dl urin. Lebih dari 10 mg/dl didefinisikan sebagai proteinuria. Adanya protein dalam urine disebut proteinuria.
Beberapa keadaan yang dapat menyebabkan proteinuria adalah : penyakit ginjal (glomerulonefritis, nefropati karena diabetes, pielonefritis, nefrosis lipoid), demam, hipertensi, multiple myeloma, keracunan kehamilan (pre-eklampsia, eklampsia), infeksi saluran kemih (urinary tract infection). Proteinuria juga dapat dijumpai pada orang sehat setelah kerja jasmani, urine yang pekat atau stress karena emosi.
C.Alat dan Bahan
1. Alat dan Bahan uji glukosa dan protein dalam urine
a.alat:
ü  Tabung reaksi Pirex 9 buah
ü  Tabung reaksi Biasa 9 buah
ü  Pipet  tetes  9 buah
ü   Lampu Spirtus
ü  Korek api
ü  Rak tabung reaksi 2 buah
ü  Penjepit  tabung reaksi
ü  Penghitung waktu
b.bahan:
ü  Urine (dari 9 orang yang berbeda)
ü  Benedict
ü  Biuret

2.alat dan bahan uji kadar glukosa dan protein dalam darah
a.alat:
ü  Alat uji gula dalam darah
ü  Jarum penusuk
b.bahan:
ü  strip gula darah
ü  darah dari seorang praktikan
ü  kapas
ü  alkohol



D.Cara Kerja
a.urine
uji glukosa
1.      Diberi label pada setiap tabung reaksi Pirex untuk uji glukosa pada urine
2.      Mengisi 9 jenis urine ke dalam 9 tabung reaksi sebanyak  15 tetes  secara terpisah.
3.      Tabung reaksi jenis Pirex diteteskan 15 tetes benedict untuk uji glukosa
4.      Setelah itu larutan urine dan benedict dipanaskan diatas api spirtus (jangan sampai mendidih sekali) dengan dijepit dengan penjepit tabung reaksi, dengan hati-hati, jangan lupa arahkan mulut tabung reaksi ke tempat terbuka (jangan kehadapan anda).
5.      Ditunggu sekitar 1 menit dan dicatat perubahan warna yang dihasilkan setelah dipanaskan
Uji protein
1.      Diberi label pada setiap T. Reaksi biasa untuk uji protein pada urine
2.      Mengisi 9 jenis urine ke dalam 9 tabung reaksi sebanyak (15 tetes) secara terpisah
3.      Tabung  biasa diteteskan 15 tetes biuret untuk uji protein pada urine.
4.      Dan  di tunggu beberapa menit dan dicatat perubahan warna yang dihasilkan pada larutan .
b. Darah
uji kadar glukosa dan protein
1.      kulit praktikan yang akan di ambil darahnya di sterilkan
2.      tusuk jari praktikan dengan jarum penusuk hingga mengeluarkan darah
3.      lalu darah di ambil dan di teteskan pada strip gula darah
4.      tunggu beberapa saat t kalau  stabil baca kadar glukosa darah.




BAB 2
HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN
A.Hasil Pengamatan
Tabel pengamatan Uji glukosa dalam urine
Sampel urin
Warna awal
Warna akhir
Kesimpulan
A
Biru
Biru keruh (E)
-
B
Biru
Hijau (E)
+
C
Biru keruh
Kuning tua (E)
++
D
Biru
Hijau tua (E)
+
E
Biru
Hijau bening (E)
_
F
Biru
Kuning keruh (E)
++
G
Biru bening
Kuning keruh (E)
++
H
Biru keruh
Coklat (E)
_
I
Biru bening
Kuning bening (E)
++
 Ket:  (E):ada endapan 
 - : tidak mengandung glukosa
+  : mengandung glukosa 1%
++ : mengandung glukosa 2%
Tabel pengamatan Uji protein dalam
Sampel urin
       Warna awal
      Warna akhir
Kesimpulan
A
Biru
Biru muda
-
B
Biru
Biru muda
-
C
Biru
Biru bening
-
D
Biru
Biru keruh
-
E
Biru
Biru bening
-
F
Biru
Biru keruh
-
G
Biru
Biru muda
-
H
Biru
Biru keruh
-
I
Biru
Biru keruh
-
Ket:     - : tidak mengandung protein
+  : mengandung  protein
Kadar glukosa dalam darah (kencing manis)

Ø  Normal
Sesudah makan (200  mg/dl)


Kadar protein dalam darah ( asam urat)

Ø  12 → normal pr (2 – 6)
    tinggi
B.Pembahasan
1.      Uji glukosa dan protein pada urin
Dari hasil yang telah di dapat maka dapat dikatakan urine yang mengandung glukosa adalah urine yang jika di campur dengan larutan benedict akan meng-hasilkan warna merah bata (setelah di panaskan)
§   tidak megandung glukosa yaitu: urin E(hijau bening) dan H (coklat)
§   mengandung glukosa 1 % yaitu : urin A(biru tua),B(hijau tua) dan D(hijau tua)
§   mengandung glukosa 2 %  yaitu : urin C(kuning tua),F(kuning tua),G (kuning tua)dan I(kuning)
Dari teori seorang yang urinenya mengandung protein ditandai dengan, jika urine di campur dengan larutan biuret akan menghasilkan perubahan warna menjadi ungu. Dan menurut data dari kelompok kami yang positif urinenya mengandung protein dan menderita penyakit proteinuria, yaitu : tidak seorang pun.Urin A(biru muda),B(biru muda),C(biru muda),D(biru),E(biru muda),F(biru),G(biru muda),H(biru),I(biru)
Beberapa keadaan yang dapat menyebabkan proteinuria adalah : penyakit ginjal (glomerulonefritis, nefropati karena diabetes, pielonefritis, nefrosis lipoid), infeksi saluran kemih (urinary tract infection) dan lain-lain.

Adanya endapan saat melakukan tes urine menguji kandungan glukosa, setelah di panaskan, itu bertanda adanya zat-zat yang tidak terserap, tetapi seharusnya zat itu di serap oleh tubuh. Misalnya zat kreatin, dan lain-lain.

2.      Uji glukosa dan protein dalam darah
Kadar gula pada orang puasa adalah <126,pada orang yang tidak berpuasa normalnya <200.dan jika lebih dari itu bisa menunjukkan gejala diabetes melitus.pada data di atas glukosa darah praktkan adalah 200 mg/dl,yaitu normal.
Kadar dalam protein dalam darah yang normal adalah 2-6,pada data kadar proteinnya tinggi yaitu 12,sehingga beresiko terkena penyakit asam urat




BAB 3
KESIMPULAN DAN SARAN
A.Kesimpulan


·         Urine dikatakan tidak  mengandung glukosa( normal)  jika warna urine pada tabung reaksi setelah ditambahkan larutan biuret kemudian tidak berwarna unggu.jika terdapat kandungan protein dalam urine, maka ginjal mengalami kelainanatau gangguan akibat terdapat kebocoran pada  ginjal  bagian glomerulus  yang berfungsi sebagai penyerapan senyawa yang dibutuhkan oleh tubuh, termasuk protein
·         Urine dikatakan normal jika warna urine pada tabung reaksi setelah ditambahkan larutan benedict kemudian dipanaskan adalah kuning keputihan Jika pada urine terdapat glukosa, maka ginjal bagian tubulus tidak berfungsi. Pada ginjal normal, glukosa dan asam amino meresap melalui peristiwa difusi pada daerah tubulus.
·         Tinggi nya kadar gula dalam darah dapat menyebabkan penyakit kencing manis(Diabetes melitus)
·         Tingginya kadar  protein dalam  darah menyebabakan  penyakit asam urat

B.Saran
v  Sebaiknya siswa menggunakan perlengkapan praktikum seperti  baju  praktek,sarung tangan dan masker
v  Sebaiknya jumlah tabung reaksi jenis tahan api (pirex) di perbanyak jumlahnya
v  Sebaiknya bahan-bahan praktikum  terutama urin menggunakan tempat yang bagus(bukan  kantong  plastik)
v  Sebaiknya alat-alat yang di gunakan di bagikan secara merata kepada seluruh kelompok
Daftar pustaka



Maryati, Sri.2007.Biologi:Jilid 2 untuk SMA Kelas XI.Jakarta:Erlangga

Lestari, Endang.2009.Biologi 2 : Makhluk Hidup dan Lingkungannya Untuk SMA/MA Kelas XI Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidkan Nasional

Rosmalah.2013.modul biologi.Sebatik,SMA Negeri 1




Foto1134.jpgFoto1136.jpgFoto1137.jpgFoto1140.jpg
Uji glukosa
Foto1145.jpg


kata dasar pada ilmu perpetaan

1.       Ilmu ukur tanah Ilmu yang diperuntukkan untuk membuat peta di atas permukaan bumi,dimana permukaan bumi itu di anggap datar yang p...